[ad_1]

Palembang

Ikatan Alumni (IKA) bersama Senat Mahasiswa dan Himpunan Mahasiswa Poltekpar Palembang menyebut video viral Poltekpar ‘Dugem di Kampus’ telah menyebar hingga ke mancanegara. Mereka pun meluruskan konotasi negatif yang telanjur meluas.

“Video itu tidak hanya menjadi konsumsi di Palembang saja, tapi sudah menyebar ke seluruh Indonesia bahkan mancanegara,” ujar Irsyadul Fikri, Ketua IKA Poltekpar Palembang saat konferensi pers di Command Center Poltekpar Palembang, Sabtu (9/12/2023).

Dia mengatakan, sejumlah rekannya yang bekerja di industri pariwisata di luar negeri seperti Qatar dan Uni Emirat Arab serta di kapal pesiar menghubunginya terkait video dugem tersebut. Konotasi negatif yang tertulis dalam caption di video tersebut kemudian dibantahnya.

Acara Function yang digelar saat itu memiliki banyak agenda, bukan hanya soal video dugem itu saja. Irsyad menyebut, narasi dugem pertama kali ditulis FDJ Sinta, pengisi acara pada sesi akhir Function dengan musik elektro.

Pihaknya menilai kegiatan Function yang menuai kontroversi dipicu ketidaktahuan dan kesalahan pengisi acara. Kemudian diperbesar oleh pihak-pihak tertentu untuk dipolitisasi.

“Kami sudah melakukan investigasi dan telah melihat polanya. Tidak ada penyelewengan atau pelanggaran acara yang dilakukan saat kegiatan 29 November lalu. Kami melihatnya dari perencanaan acara yang dilakukan, kegiatannya dan lain-lain. Setelah kita observer, sesi akhir itu hanya 20 menit dan tidak seperti yang tergambar dalam caption video viral, tidak sampai keluar batas maupun norma,” jelasnya.

Dia menjelaskan FDJ Sinta itu diundang mengisi acara penutup setelah food display serta pertunjukan hasil karya mahasiswa, penampilan seni dan budaya mahasiswa dan pemberian penghargaan atau apresiasi.

Irsyad meminta masyarakat Sumsel tidak terprovokasi tentang kabar miring tersebut. Termasuk soal tudingan minuman beralkohol yang terekam dalam video tersebut.

“Dia sebagai FDJ memainkan musik elektro dan diikuti euforia mahasiswa. Ketika ada musik elektro, jangan lantas menyimpulkan hal tersebut sebagai dugem. Termasuk soal minuman itu adalah mocktail, bukan koktail yang mengandung alkohol. Memang display gelasnya seperti minuman beralkohol, ditambah lighting dan bentuk event-nya, sehingga seperti sedang clubbing sehingga timbul konotasi negatif tersebut. Tapi, saya memastikan itu tidak ada,” tegas Irsyad.

Menurutnya, Poltekpar Palembang telah meluluskan mahasiswa yang bekerja di berbagai industri pariwisata. Bahkan, lulusannya telah banyak yang berkiprah di luar Sumsel, bahkan luar negeri.

“Sejauh ini peminat Poltekpar Palembang ribuan (orang), lulusannya juga sudah bekerja di seluruh Indonesia. Bahkan ada yang sudah bekerja di luar negeri. Kami yakin ada pihak yang mempolitisir demi keuntungan pribadi,” ujarnya.

Irsyad pun mengapresiasi langkah manajemen Poltekpar Palembang yang cepat dan tanggap melakukan klarifikasi usai video dugem viral.

Simak Video “Heboh Mahasiswa Poltekpar Palembang Dugem di Kampus Bareng DJ

(dai/des)

[ad_2]

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *