[ad_1]
PORTALJABAR, KAB. GARUT – Dalam upaya meningkatkan standar pelayanan kesehatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut berencana mengimplementasikan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP) di seluruh Puskesmas di Kabupaten Garut.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Garut, Tri Cahyo Nugroho mengungkapkan rencana tersebut usai acara Workshop Implementasi ILP bagi Tenaga Kesehatan dan Kader Posyandu, di Hotel Harmoni, Tarogong Kaler, Kamis (28/12/2023).
“Harapan kita itu nanti di tahun 2024, di awal kita sudah punya 30 Puskesmas yang melaksanakan implementasi ILP,” ujar Tri.
Pada tahap kedua nanti pihaknya akan melakukan workshop lagi di awal tahun, sehingga diharapkan paling lambat bulan April atau Mei nanti seluruh puskesmas di Kabupaten Garut sudah mengimplementasikan ILP.
Garut terpilih sebagai salah satu dari 9 lokus uji coba ILP di Indonesia. Saat ini, ILP telah diterapkan di Puskesmas Banjarwangi, Desa Wangunjaya, dan Desa Talagajaya. Dengan workshop ini, diharapkan 67 Puskesmas, termasuk Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Posyandu, akan bertahap menerapkan ILP.
“Sebelumnya kan lokus (hanya) 1 sekarang jadi 30, terus nanti jadi 67 jadi bertahap kita lakukan, kemudian juga Pustu sekarang 30 nanti 67 nanti seluruh pustu di Kabupaten Garut (menerapkan ILP), kemudian juga Posyandu secara bertahap akan kita lakukan di seluruh Posyandu di Kabupaten Garut (menerapkan ILP),” ucapnya.
Workshop ILP ini sendiri dilaksanakan dalam 3 angkatan, angkatan pertama hati ini diikuti oleh 30 Puskesmas, terdiri dari puskesmas diwakili oleh 8 stafnya mulai dari Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab (Pj) klaster, perawat Pustu, bidan desa, hingga kader Posyandu.
Terkait tindak lanjut, dr. Tri menyebut, Dinkes akan melengkapi regulasi dan meningkatkan kapasitas SDM untuk implementasi ILP.
“Juga melakukan pendataan dan melengkapi sarana prasarana alat kesehatan tentunya SDM juga, lokus-lokus implementasi baik itu di Puskesmas, di Pustu, ataupun di Posyandu tentunya semuanya akan dibikin sesuai standar,” imbuhnya.
Selain itu Tri menginstruksikan Puskesmas untuk menyebarkan informasi ILP secara internal dan eksternal, termasuk kepada TP PKK dan kader posyandu. Puskesmas juga diharapkan memperbaiki tata letak dan penampilan untuk meningkatkan kenyamanan.
“Jadi antara klaster ini seperti apa, juga diharapkan melakukan pembenahan-pembenahan seperlunya terhadap Puskesmas dan Pustu, agar tampilannya menjadi lebih baik lagi dan lebih menarik lagi,” ucapnya.
Dinkes Kabupaten Garut berencana mensosialisasikan ILP kepada lebih dari 21 ribu Kader Posyandu di daerah tersebut.
“Tentunya pada masa ILP ini harus secara bertahap (kader Posyandu) mempunyai 25 keterampilan atau kemampuan dasar bagi kader, tapi akan diterapkan secara bertahap,” pungkasnya.
[ad_2]
Source link