[ad_1]
Gede Sanjaya mengatakan pencak silat merupakan olahraga jenis bela diri peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia yang wajib untuk terus dilestarikan dan dikembangkan sebagai bagian dari kearifan lokal yang patut untuk dikawal perkembangannya.
Sedangkan acara Bupati Cup digelar dengan tujuan untuk memberikan wadah kepada pengembangan para atlet pencak silat di dunia pelajar Tabanan.
Orang nomor satu di Tabanan tersebut mengungkapkan rasa bangga atas animo yang ditunjukkan oleh para peserta yang bertanding. Dirinya memberikan penghargaan terhadap pesilat istimewa Kadek Wahyu Rihartana Giri asal Desa Belayu, yang konsisten berlaga di panggung pencak silat dan mengharumkan nama Kabupaten Tabanan dalam berbagai perlombaan.
“Sudah banyak atlet pencak silat yang mengharumkan nama Kabupaten Tabanan, jadi tidak salah ketua panitia menyelenggarakan event ini. Kejuaraan Bupati Cup ini tujuannya adalah untuk selalu konsisten mencari bibit-bibit unggul, khususnya pemula yang sudah barang tentu akan bisa mengharumkan nama Kabupaten Tabanan,”katanya.
Dalam hal ini, pemerintah akan terus memberikan apresiasi serta dukungan terhadap semua cabang olahraga yang ada di Kabupaten Tabanan, tidak serta merta hanya pencak silat.
“Kabupaten Tabanan sudah membulatkan tekad untuk selalu memberikan dukungan, sebagai wujud bangga menjadi orang Tabanan. Kalau kita tidak bangga sebagai orang Tabanan, siapa lagi yang akan membanggakan wilayah yang kita cintai ini” ujar Sanjaya.
Gede Sanjaya menambahkan keterlibatan para siswa di tingkat SD, SMP dan SMA ini menandakan mental anak-anak sudah teruji dengan baik, dan patut diapresiasi.
“Di dalam menunjang keolahragaan, khususnya cabang pencak silat ini, saya sebagai Bupati, sudah ikut membantu berkontribusi dalam pembinaan senilai Rp100 juta. Ini artinya pemerintah kita bersungguh hati. Bagaimana kita memajukan dunia olahraga, apalagi pencak silat ini, sudah mengharumkan nama Tabanan dan sudah mencetak prestasi yang sangat luar biasa, di tingkat Kabupaten, Provinsi, bahkan nasional dan internasional” imbuhnya.
Sanjaya berpesan kepada Ketua pencak silat untuk konsisten menjaga anak-anak dan senantiasa dibina, karena pencak silat sudah bagian dari pelestarian budaya serta kearifan lokal yang perlu dijaga eksistensinya.
Adapun dalam kejuaraan Bupati Cup mempertandingkan 55 kelas pertandingan dari tingkat SD, tingkat SMP dan SMA, demi memperebutkan piala bergilir dan piala tetap, juara umum, pesilat terbaik serta peraihan medali untuk masing-masing peserta. Secara keseluruhan peserta berjumlah 324 atlet, yang berasal dari 36 Sekolah Dasar, 30 SMP dan 18 SMA.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
[ad_2]
Source link