[ad_1]
Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
News
Jumat, 15/12/2023 13:30 WIB
Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan kepada para wali kota yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) terkait pembangunan kota. Kepala daerah menginginkan pembangunan tiap kota di Indonesia berbeda dan memiliki karakter tersendiri.
Jokowi memperkirakan populasi kota akan meningkat menjadi 70% dari total populasi di tahun 2050. Sehingga kosep besar pembangunan kota harus disiapkan.
“Semua kota harus memiliki rencana besar kotanya masing-masing. Sering saya sampaikan, mestinya setiap kota itu punya perbedaan-perbedaan, karena unggulannya semuanya memiliki,” kata Jokowi saat peresmian pembukaan Munaslub Apeksi 2023 di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, Jumat (15/12/2023).
“Dan kita tahu kota-kota di Indonesia tidak ada yang spesifik memiliki kekuatan dan diferensiasi dibanding kota-kota, perbedaan-perbedaan dengan kota-kota lainnya,” sambungnya.
Untuk itu, Jokowi berpesan mengenai desain, arsitektur kota harus disiapkan. Supaya jelas kota yang dibangun menjadi memiliki karakteristik.
“Harus ada detail engineering-nya, sehingga jelas ini kota ini nanti 2050 akan menjadi kota apa, Karena sebetulnya keunggulan-keunggulan kuat itu akan nanti memunculkan karakter kota yang dibawa ke mana,” tutur Jokowi.
Ia mencontohkan seperti California di Amerika Serikat yang memiliki 37 lapangan golf, sehingga banyak pengunjung kelas atas yang menggunakan private jet yang berkunjung. Selain itu, juga kota Koln di Jerman yang terkenal dengan pameran seni seperti fotografi, furnitur, dan teknologi yang diselenggarakan tiap minggu.
Selain itu, juga ada High Point di North California yang juga terkenal dengan pameran mebel yang sedang tren. Di mana, menurut Jokowi, juga memiliki karakter tersendiri.
“Saya berikan contoh misalnya Ambon. Kekuatannya menurut saya ikan. Kenapa tidak dibuat, direncanakan mulai sekarang seluruh fasilitas yang berkaitan dengan ikan, enggak ada yang dipikiran yang lain Ambon kecuali ikan,” jelasnya.
“Storage-nya, pelabuhannya, konsep besarnya ikan. Mengundang setiap tahun misalnya konferensi mengenai ikan,” sambungnya.
Selain itu, juga ada kota Lampung yang terkenal dengan nanas dan pisang. Juga Manado yang menjadi kota bunga.
“Kenapa tidak? Seperti di Daukenhalf di Amsterdam, kenapa tidak? Kenapa kita semua kota kita ini hampir mirip-mirip semuanya dengan brand yang mirip-mirip semuanya, berhiber, berseri, pokoknya pakai ber, karena bersih itu depannya diambil ber-nya semuanya, ber apa, ber ber ber ber ber semuanya,” sebutnya.
(miq/miq)
[ad_2]
Source link