[ad_1]

Jakarta

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan harga beras memberikan andil besar terhadap angka inflasi Indonesia 2023 sebesar 2,16%. Komoditas beras menyumbang inflasi 0,53%.

“Berdasarkan kelompok pengeluaran inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok makanan minuman dan tembakau yaitu sebesar 6,18% dan memberikan andil sebesar 1,6% terhadap inflasi umum komoditas yang memberikan andil inflasi kelompok ini adalah beras dengan andil inflasi sebesar 0,53%,” kata Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Selasa (2/1/2024).

Selain itu, penyumbang lainnya pada inflasi 2023 yakni cabai merah dengan andil inflasi 0,24%, rokok Kretek filter 0,17%, cabai rawit 0,10%, dan bawang putih andil inflasi sebesar 0,08%.

Sementara inflasi bulanan pada Desember 2023 tercatat sebesar 0,14%. Penyumbang utama inflasi Desember 2023 adalah makanan, minuman, dan tembakau.

“Komoditas penyumbang utama inflasi antara lain cabai merah, tarif angkutan, bawang merah, tomat, dan beras,” pungkas dia.

Harga Gabah di Tingkat Petani Desember 2023

Harga Gabah Kering Panen (GKP) naik 0,12% secara bulanan (month to month/mtm) dan naik 19,85% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Harga Gabah Kering Giling (GKG) naik 1,7% mtm dan naik 29,37% secara yoy.

Kenaikan harga beras terjadi di semua rantai distribusi. Harga beras di penggilingan pada Desember 2023 naik sebesar 0,73% mtm dan naik 24,07% yoyd engan harga Rp 13.157.

“Di tingkat grosir naik 0,58% mtm dan 18,44% yoy. Harga beras secara eceran pada Desember 2023 naik 0,48% secara mtm dan naik 17,07% secara yoy Rp 14.121,” tuturnya.

(ada/ara)

[ad_2]

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *