[ad_1]


Damiana, CNBC Indonesia

News

Kamis, 28/12/2023 13:26 WIB





Foto: Infografis/akta-Fakta Ancaman ‘Kiamat’ Baru Gegara Perang Israel-Hamas/Aristya Rahadian


Jakarta, CNBC Indonesia – Perajin tahu dan tempe mengeluhkan kelangkaan pasokan kedelai di dalam negeri. Importir dikabarkan mulai membatasi penjualan dan hanya menjual lebih sedikit dari volume yang dibeli perajin tahu dan tempe.

Seperti diketahui, Indonesia memang masih mengandalkan pasokan kedelai impor sekitar 80-90%. Di mana kebutuhan perajin tahu dan tempe setahun diproyeksikan mencapai 3 juta ton.

Lalu apa pemicu kelangkaan kedelai di dalam negeri?


Sekretaris Jenderal Asosiasi Importir Kedelai Indonesia (Akindo) Hidayatullah Suralaga pun buka suara. Kelangkaan kedelai di dalam negeri diduga sebagai efek domino serangan militan Houthi yang berbasis di Yaman terhadap kapal-kapal komersial yang melakukan perjalanan melalui Laut Merah dan Terusan Suez.

“Mohon maaf Akindo tidak tahu persis kondisi di lapangan,” katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (28/12/2023).

“Menurut info, menipisnya stok kedelai di dalam negeri akibat terlambatnya masuk kapal/container pengangkut kedelai akibat masalah logistik/serangan Houthi di Laut Merah. Mohon detailnya ditanyakan langsung ke Bapanas,” ungkap Hidayatullah.

Hingga berita ini diturunkan Badan Pangan Nasional (Bapanas) belum memberikan respons.

Sebagai informasi, Houthi melancarkan serangannya sejak beberapa pekan terakhir di Laut Merah. Merespons pemboman Israel yang sedang berlangsung di Gaza. Akibatnya, kapal-kapal kargo yang melalui Laut Merah dan Terusan Suez dilaporkan harus putar arah dan mencari jalur alternatif. Hingga memicu gangguan logistik dan lonjakan biaya.

Padahal, terusan ini merevolusi perdagangan global ketika dibuka lebih dari 150 tahun yang lalu, menciptakan jalan pintas antara Amerika Serikat (AS) dan Eropa, serta Timur Tengah dan Asia. Sekitar 12% perdagangan global melewati Laut Merah, termasuk 30% lalu lintas peti kemas global.

Menurut data yang dikutip The Guardian, barang dan pasokan yang diperdagangkan bernilai miliaran dolar dan ini melewati Laut Merah setiap tahunnya. Ini artinya, jika muncul penundaan di sana dapat menyebabkan gangguan yang signifikan di seluruh dunia.

Perajin Setop Produksi

Sementara itu, menurut Ketua Umum Gabungan Koperasi Pengrajin Tahu dan Tempe Indonesia (Gapkoptindo) Aip Syarifuddin, perajin kini hanya dapat sekitar 50-70% saat membeli kedelai dari importir.

Kondisi ini, kata dia, sudah terjadi sejak awal bulan Desember 2023. Importir mulai membatasi penjualan. Di beberapa daerah bahkan sudah tidak ada kedelai tersedia.

“Kami tidak tahu jelas penyebabnya apa. Tapi menurut importir ada masalah logistik. Lalu katanya ingin melihat situas dan kondisi. Saya tidak tahu maksudnya apa. Saat zoom meeting Bapanas juga tak ada penjelasan yang jelas,” ungkap Aip kepada CNBC Indonesia, Kamis (28/12/2023).

“Kedelai di 6 provinis sudah tidak ada. Sekitar 30.000-an perajin tahu dan tempe sudah tidak produksi. Ada juga alasan importir karena angkutan pembatasan. Kmai mendesak pemerintah bertanggung jawab mengatasi hal ini,” tukasnya.



Saksikan video di bawah ini:

Video: Serangan Drone Houthi Sasar Pelabuhan Israel


(dce/dce)


[ad_2]

Source link

One thought on “Kedelai Langka, Tanda Serangan Houthi Mulai Ngefek ke RI?”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *