[ad_1]


Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia

News

Rabu, 27/12/2023 18:00 WIB



Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan perusahaan baterai kendaraan listrik asal China, China Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co Ltd (CBL), sepakat untuk berinvestasi di Indonesia.

Luhut mengatakan, CBL setuju untuk berinvestasi sebesar US$ 420 juta atau sekitar Rp 6,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.533 per US$) di Indonesia. Rencana investasi ini nantinya akan diumumkan secara resmi pada Kamis, 28 Desember 2023.

“Sebenarnya sudah tanda tangan itu, kira-kira US$ 420 juta, jadi walaupun harga nikel agak turun, saya pikir kemajuan dilakukan, diumumkan tanggal 28 Desember,” kata Luhut dalam konferensi pers Program Kerja Kemenko Marves Tahun 2023 beserta Capaian dan Hasil Evaluasinya, dikutip Rabu (27/12/2023).


Seperti diketahui, CBL, cucu usaha Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL), akan bekerja sama dengan PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk proyek sel baterai, dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dari sisi hulu pertambangan hingga pengolahan nikel.

CBL telah menandatangani perjanjian kerangka kerja tiga pihak dengan Antam dan PT Industri Baterai Indonesia (IBI) pada Kamis (14/4/2022).

Kerja sama tersebut adalah dalam Proyek Integrasi Baterai EV (electronic vehicle/ kendaraan listrik) Indonesia, yang meliputi penambangan dan pemrosesan nikel, bahan baterai EV, pembuatan baterai EV, dan daur ulang baterai.

Mulanya, total nilai proyek baterai kendaraan listrik yang akan dibangun bersama CBL ini diperkirakan mencapai nyaris US$ 6 miliar atau sekitar 86,1 triliun (asumsi kurs Rp 14.350 per US$).

Direktur Utama Antam Nicolas D. Kanter sempat menyebut, proyek kerja sama dengan China dinilai akan lebih cepat terbangun dibandingkan dengan rencana proyek kerja sama dengan Korea Selatan.

Dia mengatakan, pihaknya sudah memiliki referensi yang cukup, sehingga proses kerja sama dengan pihak CBL dinilai akan lebih cepat dan mudah.

“Ini saya pribadi ya melihatnya, kita sudah mempunyai reference, CBL ini. Jadi akan lebih Insya Allah lebih mudah. Lebih mudahnya, oh iya ini kan begini dulu. Jadi kita ada punya reference untuk kita jadikan patokan,” ungkapnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, dikutip Kamis (13/4/2023).

Tak hanya itu, dia menyebut, proyek dengan China bisa lebih cepat berjalan karena pihaknya dan Hong Kong CBL telah menandatangani Conditional Share Purchase Agreement (CSPA) pada 16 Januari 2023 lalu. Adapun CSPA ini terkait pengalihan 49% saham Antam di anak usaha, PT Sumberdaya Arindo (SDA) di proyek bersama dengan CBL.

Penandatanganan CSPA ini merupakan langkah awal dari realisasi pelaksanaan proyek pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia dan sejalan dengan komitmen Antam dalam mendukung pengembangan proyek tersebut.

Selain itu, dalam kerja sama ini diharapkan CBL (melalui HKCBL) dapat berkontribusi secara langsung atas aspek teknologi dan pengalaman bisnis yang dimilikinya melalui kolaborasi bersama Antam pada PT SDA, dan sekaligus menjadi mitra strategis Antam dalam pelaksanaan proyek baterai EV yang terintegrasi di Indonesia.

“Statusnya sekarang tanggal 16 Januari 2023 sudah tanda tangan CSPA, Conditional Share Purchase Agreement dan Shareholder Agreement dengan CBL. Dan kondisi yang harus dipenuhi, termasuk dengan mendapat persetujuan dari China ini insya Allah rampungkan di Oktober,” jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu (12/4/2023).



Saksikan video di bawah ini:

Industri Baterai RI Makin Moncer, Terus Tarik Investasi


(wia)


[ad_2]

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *