[ad_1]

Jakarta

Vape atau rokok elektrik sering disebut sebagai alternatif yang lebih aman dibanding rokok biasa. Namun, vape tetap saja memiliki dampak yang buruk terhadap kesehatan.

Bahaya vape bahkan sudah terbukti lewat beberapa kasus yang terjadi di luar negeri. Misalnya, atlet MMA yang paru-parunya ‘berlubang’ imbas kebiasaan vaping. Selain itu, ada juga remaja di Amerika Serikat yang mengalami paru-paru kolaps sebanyak empat kali karena keseringan vaping.

Meski begitu, vape masih menjadi hal yang digandrungi banyak orang, termasuk di Indonesia. Jika dulu merokok dan vaping identik dengan pria, kini kebiasaan tersebut juga sudah banyak digandrungi kaum wanita.

Padahal, vaping memiliki bisa menimbulkan dampak ekstra bagi kesehatan wanita. Berikut bahaya vaping pada wanita yang harus diketahui.

Bahaya Vape pada Wanita

1. Memicu Penyakit Paru

Sama seperti rokok, vape atau rokok elektrik juga bisa menyebabkan masalah pada paru-paru. Dikutip dari laman American Lung Association, vape memiliki kandungan zat kimia berbahaya seperti acetaldehyde, acrolein, dan formaldehyde yang bisa memicu penyakit paru-paru, seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Tak hanya itu, vitamin E asetat yang ada dalam vape juga disebut dapat memicu kerusakan paru-paru yang disebut dengan EVALI. Kondisi ini ditandai dengan nyeri pada dada dan sesak napas.

2. Mengganggu Kesehatan Jantung

Selain paru-paru, kandungan zat kimia yang ada dalam vape juga bisa memicu gangguan kesehatan jantung. Sama seperti rokok, vape juga mengandung nikotin yang bisa memicu terjadinya penumpukan plak di dalam pembuluh darah. Hal ini dapat menghambat aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh, dan menyebabkan kondisi seperti darah tinggi, penyakit jantung, serangan jantung, hingga stroke.

3. Memicu Kanker

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, vape bisa mengandung zat kimia berbahaya bernama formaldehyde. Senyawa ini dapat muncul ketika liquid vape dipanaskan terlalu lama, atau ketika liquid vape bersentuhan dengan komponen pemanas pada vape.

Formaldehyde adalah senyawa yang bersifat karsinogenik, alias dapat menyebabkan kanker. Dengan kata lain, kebiasaan vaping dapat meningkatkan risiko terpapar zat karsinogenik tersebut dan terkena kanker.

4. Menyebabkan Masalah Kesuburan

Salah satu bahaya vape bagi wanita adalah dapat menyebabkan masalah fertilitas atau kesuburan. Dikutip dari laman Fertility Centers of New England, zat kimia yang terkandung dalam vape dapat menurunkan kemampuan rahim untuk memproduksi sel telur yang sehat. Hal ini membuat wanita yang sering vaping lebih sulit untuk hamil.

5. Membahayakan Janin

Sama seperti rokok, vape juga bisa membahayakan bagi janin. Kandungan nikotin yang ada dalam vape dapat memengaruhi tumbuh kembang otak dan paru-paru janin yang sedang berkembang. Vaping juga meningkatkan risiko janin mengalami kelahiran prematur, cacat lahir, hingga keguguran.

Selain itu, ASI yang terpapar nikotin dapat menyebabkan bayi mengalami kolik, atau menangis tanpa penyebab yang jelas. Perlu diingat, hal ini tidak hanya terjadi pada wanita yang merokok saja, tapi juga mereka yang menghirup asap rokok (perokok pasif).

Simak Video “WHO Desak Larangan Penggunaan Rokok Elektrik

(ath/kna)

[ad_2]

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *