[ad_1]
Jakarta, Beritasatu.com – Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, mengungkapkan bahwa sektor pangan dan kesehatan tetap menjadi fokus utama penelitian BRIN selama hampir tiga tahun sejak berdirinya.
“Yang bisa di-highlight itu memang hasil riset yang sifatnya lebih jangka pendek, yaitu yang lebih mendukung penguatan untuk pangan, produk-produk pangan, dan kesehatan. Dua bidang itu kami fokusnya memang itu. Apalagi kan kita habis dari pandemi,” kata Laksana dalam laporan Highlight Riset dan Inovasi 2023 di Jakarta, Kamis (27/12/2023).
BRIN mencatat 2.388 judul riset dari berbagai sektor sepanjang tahun 2023, dengan sektor pangan memiliki 218 riset dan sektor kedaulatan kesehatan sebanyak 156 riset.
Dalam sektor kesehatan, Laksana menjelaskan bahwa BRIN fokus pada mengembangkan produk kesehatan yang dapat diproduksi di dalam negeri dengan lisensi dari mitra industri.
“Beberapa sudah bisa diproduksi di dalam negeri dan merupakan hasil riset dari teman-teman kita yang sudah dilisensi mitra industri di dalam negeri,” ujarnya.
Laksana menyampaikan harapannya bahwa hasil riset tersebut akan membuat produk kesehatan menjadi lebih terjangkau oleh masyarakat, mengurangi ketergantungan pada impor, dan meningkatkan ekonomi secara langsung.
“Jadi yang jelas kan kita ingin membuat semuanya lebih murah, lebih tersedia ya mudah diakses, dan kemudian juga meningkatkan ekonomi secara langsung. Kalau kita impor terus kan repot juga ya gitu,” imbuhnya.
Selain itu, dalam sektor kedaulatan pangan, BRIN telah melakukan beberapa riset, termasuk pengembangan varietas unggul baru kakao nasional dan teknologi penyimpanan produk hortikultura atmosfer.
[ad_2]
Source link