[ad_1]
Jakarta –
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono pastikan sebanyak 200 kamar hotel siap pada 17 Agustus 2024. Ia menambahkan, akan ada 2 hotel yang sudah siap pakai pada saat upacara 17 Agustus nanti.
“Kira-kira 200 kamar akan tersedia nanti pada 17 Agustus. Ada 2 hotel yang akan tersedia di 17 Agustus,” kata Bambang Susanto dalam Seminar Masa Depan Pasca IKN pada Sabtu (17/2/2024).
Hotel-hotel yang direncanakan bisa beroperasi pada Agustus nanti merupakan hasil investasi pihak swasta, salah satunya adalah Konsorsium Nusantara yang membangun Hotel Nusantara.
Pada upacara 17 Agustus nanti, Bambang menyebutkan salah satu tempat yang dipakai adalah Plaza Seremoni. Untuk saat ini bangunan Plaza Seremoni masih dalam tahap pembangunan dan akan selesai sebelum peringatan hari Kemerdekaan 17 Agustus nanti.
Dari depan Plaza Seremoni ini, masyarakat bisa melihat Istana Negara di belakangnya. Di depan Plaza Seremoni nantinya terdapat ruang untuk bersantai.
Ada pula amfiteater mini di area terbuka Sumbu Kebangsaan IKN, yang digunakan sebagai sarana hiburan seperti mengadakan pertunjukan musik, stand up comedy, dan menari.
“Ini adalah sumbu kebangsaan barat. Amfiteater ada yang dance dan main musik atau mungkin orang-orang yang mau stand up comedy itu di sumbu kebangsaan,” sebut Bambang.
Di dekat sumbu kebangsaan ini juga dibangun kantor Menteri Koordinator, Kantor Bank Indonesia tahap 1, mal, rumah sakit, hotel, hingga tempat-tempat hangout buat millennial. Di tempat lainnya juga akan dibangun banyak sekolah salah satunya adalah Nusantara Intercultural School (NIS).
“Kita ingin ada satu ekosistem yang bisa memperlihatkan bahwa inilah awal dari satu kota yang nantinya mempunyai 4 fitur paling nggak,” ujar Kepala OIKN tersebut.
“Fitur pertama green, tidak ada kendaraan yang tidak green yang bisa masuk ke kota ini. Kedua kota cerdas yang menggunakan teknologi digital, yang ketiga adalah kota inklusif bukan kota untuk orang kaya, bukan untuk orang tertentu. Terakhir tentu ini kota sustainable city,” lanjutnya.
Bambang juga memastikan IKN akan menjadi kota 10 menit. Masyarakat di IKN bisa pergi dengan berjalan kaki dengan waktu tempuh 10 menit.
“Kemana-mana bisa berjalan kaki 10 menit, ini kota 10 menit, semakin banyak jalan semakin sehat dong, polusinya rendah,” sebutnya.
Jalan tol juga akan dibangun di IKN. Jalan tol ini akan memberikan estimasi waktu perjalanan dari pemukiman ke bandara hanya sekitar 45 menit.
“Ada jalan tol yang sedang dibangun sekarang, airport di sini. Sekarang kalau ke IKN harusnya membutuhkan 1,5 jam, nantinya 45 menit,” jelas Bambang.
Selain itu ketersediaan air minum di IKN berasal dari Bendungan Sepaku Semoi yang pembangunan tahap 1 telah selesai dan 2-3 minggu ke depan sudah akan terisi oleh air. Masyarakat di IKN bisa meminum air langsung dari keran tanpa perlu dimasak terlebih dahulu.
“Bendungan sudah selesai, 2-3 minggu sudah full capacity,” ucap Bambang.
Terkait sistem informasi di IKN, Bambang menyebut akan memiliki koneksi internet kelas dunia. Selain itu, tidak akan ada pemandangan kabel listrik yang menjuntai di atas tiang. Semua kabel akan ditanam di dalam tanah dengan sistem bernama multi-utility tunnel (MUT).
“Tidak ada lagi kabel yang berseliweran. Semuanya akan masuk ke multi-utility tunnel,” kata Bambang.
Dengan segala kelengkapan fasilitas dan program yang ramah lingkungan termasuk pengembalian hutan tropis di Kalimantan, ternyata IKN hanya akan menampung sekitar 2 juta orang saja.
“Ini (IKN) 4 kali luas Jakarta tapi penduduknya paling hanya 2 juta orang, kita tidak mau mengulangi apa yang terjadi di di kota-kota besar di Indonesia yang over capacity, over dari kapasitas lingkungan untuk memenuhi hidup yang baik,” jelasnya.
Simak Video “Menyusur Sungai Menuju Ibu Kota Nusantara“
[Gambas:Video 20detik]
(aqi/abr)
[ad_2]
Source link